Monday, April 30, 2007

Dua bulan penuh kesibukan

Sejak tulisan yang terakhir, banyak sekali kesibukanku. Maklum, program gugus yang kutangani diperluas ke 4 kabupaten lain di Aceh. Ada rasa bangga karena pemerintah daerah dan juga Australia, percaya bahwa program gugus yang kutangani memang efektif untuk meningkatkan kompetensi guru.

Di tengah kesibukan melakukan sosialisasi dan survey data dasar ke 4 kabupaten perluasan, ada cerita Hamidah dari lapangan. Suatu hari dalam perjalanan ke kantor dengan menggunakan labi-labi, labi-labi adalah angkutan umum di Aceh, dia mendengar pembicaraan seorang guru (yang ternyata adalah tutor atau guru pemandu dari kecamatan Sakti) dengan seorang temannya. Dia bercerita tentang bagaimana senangnya ia dengan kegiatan KKG (Kelompok Kerja Guru). Dia bilang, dulu sebagai tutor ia tak punya banyak kegiatan. Sekarang ini KKG di seluruh kecamatan Sakti telah berfungsi kembali. Dia punya jadwal untuk membimbing guru-guru di seluruh KKG (lintas gugus). Memang cape, katanya. Tapi, dia senang karena dia bisa memperoleh banyak hal dengan berjalannya kembali KKG. Dia menambahkan, kegiatan KKG ini berjalan lagi setelah ada program ERA.

Sungguh, bukan karena nama ERA disebut yang membuatku bangga. Tapi, kenyataan bahwa tutor dan para guru merasakan manfaat dari program ini, itu yang membuatku bahagia. Nyata, betapapun sederhananya program ini, para guru telah merasakan manfaatnya. Dan mereka senang terlibat dan aktif menjalankan program ini.

Minggu lalu, Pelatihan untuk Pelatih Kabupaten baru saja dilaksanakan. 39 pelatih kabupaten dan 10 anggota satuan kerja kabupaten mengikuti pelatihan di Banda Aceh. Tujuh hari pelatihan memang cukup melelahkan, baik bagi peserta maupun pengelola dan pelatihnya. Alhamdulillah, ibu Eny Wahyuni dan Pak Prie, dua sahabat lama dari Jawa Timur telah datang membantu. Dengan kemasan pelatihan yang PAKEM (aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan), seluruh peserta menyatakan kepuasannya. Ada dua peserta yang atas kehendaknya sendiri, menyampaikan pesan dan kesannya dalam mengikuti pelatihan, melalui lagu yang mereka ciptakan. Keinginan peserta untuk sebanyak-banyaknya memperoleh pengalaman belajar baru, terungkap dalam refleksinya yang antara lain mengatakan "Kalau kami sedang berdiskusi atau bekerja dalam kelompok, janganlah disuruh untuk beristirahat !". Mungkin itu bukan hal yang istimewa. Tapi rasanya bolehlah kita bertanya, apakah dalam pelatihan yang dikelola oleh teman-teman dari Diknas atau LPMP, antusiasme peserta juga seperti itu ?

Minggu ini, di Pidie akan dilaksanakan pelatihan penyegaran untuk fasilitator kabupaten dan nara sumber gugus. Dua teman dari Sulawesi Selatan kami minta datang untuk membantu. Lima fasilitator dari Kabupaten Pidie sendiri akan secara langsung belajar melalui keterlibatannya sebagai co-facilitator. Semoga kegiatan ini bisa berlangsung dengan lancar dan berhasil sebagaimana yang diharapkan.

Next week, tim AusAID akan kembali mengunjungi Pidie. Tim ERA juga ingin beraudiensi dengan Bupati. Sementara itu pembekalan untuk Distrcict Coordinator dan Training Coordinator masih perlu dilakukan. Belum lagi pertemuan untuk menyiapkan Satuan Kerja yang akan dilimpahi tugas dan tanggung jawab untuk mengelola program. Well.... like Karen said "One step before the other one". Kalau lihat ketatnya jadwal 6 bulan ke depan, wuih.... sungguh berat rasanya. Insya Allah dengan kesehatan dan kemampuan yang Allah berikan, semua kegiatan akan dapat dilaksanakan dengan baik.

Dua minggu ke depan, rencananya mau liburan ke Bali bareng anak-anak. Mudah-mudahan tidak ada halangan apapun. Rasanya tidak sabar lagi menunggu saat break dan mengisinya dengan liburan bersama anak-anak.