Wednesday, July 25, 2007

Kunjungan anak cucu ke Aceh




Juni adalah masa liburan sekolah setelah kenaikan kelas. Syifa naik ke kelas 4 di SD 2 Tiju - Sigli, sementara Gilang (si cucu pertama) sudah terdaftar sebagai murid kelas 1 di Cileungsi Bogor. Memang waktu berjalan tak terasa. Di awal tahun ini sudah ada tiga cucu laki-laki yang memperkaya dan mewarnai hidup dan kehidupan ini.

Dalam kunjungan terakhir ke Jakarta bulan lalu, sempat kuajak Gilang untuk berlibur di Aceh. Katanya, "Nggak ah !". Tapi hanya 3 hari kemudian, mamanya Gilang telpon dan bilang, katanya Gilang ingin bicara. Dengan suaranya yang sangat khas, dia berkata "Eni, (itu panggilan untuk nenek dalam bahasa Sunda) Gilang mau liburan di Aceh" Rasanya tak percaya, cucuku mau berlibur di Aceh. Segera kutelpon Gita dan kutanya apa benar mereka ingin ke Aceh? Ternyata, anak-anak ingin ke Aceh. Kedua anakku, dengan menantu dan calon menantu, beserta 3 cucu yang masih kecil-kecil, akan datang ke Aceh.

Mereka datang hari Kamis tanggal 28 Juni 2007. Perjalanan dimana empat orang dewasa harus menjaga satu anak dan 2 infants memang melelahkan pastinya. Sulit percaya, alhirnya anak-anak dan cucuku bisa juga menginjak tanah Aceh. Setelah menginap semalam di Grand Nangroe Hotel di Banda Aceh, mereka semua kubawa ke Pidie. Bukan hanya Gilang dan Naufal yang senang melihat sapi dan kerbau serta gajah dalam perjalanan ke Pidie, tetapi juga paman, bibi dan orangtuanya. Memang pemandangan alam sangat indah kami nikmati dalam perjalanan ke Pidie.

Hanya dua malam di Pidie, Bima dan Maulida harus segera pulang ke Bandung. Dia harus kembali bekerja. Kedua anakku ini hanya sempat kubawa melihat pantai di Pante Raja dan sungai yang jernih di Tangse. Walaupun hanya kedua tempat ini yang dapat kuperlihatkan pada mereka, sepertinya mereka senang dengan apa yang mereka alami dan lihat. Bagaimanapun, tidak mudah lagi menemukan sungai dengan air yang jernih di Bandung.

Setelah Bima dan Maulida pulang, kubawa anak-anak ke Meulaboh. Di tengah tugasku mengunjungi sekolah binaan dan bekerjasama dengan Satuan Kerja Program Gugus di Kabupaten Aceh Barat dan Aceh Jaya, anak dan cucuku bisa melihat sisa kerusakan yang disebabkan Tsunami lebih 2 tahun lalu. Mereka juga bahkan sempat melihat rumah bantuan yang tertimbun pasir akibat pasang besar yang terjadi bulan sebelumnya.

Selesai tugas di Meulaboh dan Calang, perjalanan dengan anak-anak kami lanjutkan ke Banda Aceh melalui Lham No. Walaupun sempat ada yang mengkhawatirkan kalau-kalau jalan ke Banda dihalangi penduduk, alhamdulillah kami bisa sampai di Banda dengan selamat. Syukur, karena khususnya Gilang dan Naufal, mereka banyak punya kesempatan melihat indahnya pantai dan lautan dengan ombaknya yang kadang sayup terdengar.

Next, ke Sabang !

No comments: